KUNINGAN POST | CIANJUR - Bertempat di Kantor DPD PKS Kabupaten Cianjur Jl. Dr. Muwardi No.173 A Kel. Bojongherang Kec. Cianjur Kab. Cianjur Jawa Barat digelar konferensi pers terkait isu deklarasi Kader/Simpatisan PKS mendukung Paslon nomor urut 2.
Isu tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal (6/12) bertempat di Asrama Haji Ciloto- Cipanas, diketahui pada saat itu ada sekumpulan 200 orang warga memakai atribut partai tertentu kemudian mendeklarasikan diri mendukung Paslon Capres/Cawapres nomor urut 2.
Dalam konferensi pers yang digelar pada pukul 10.00 WIB. Humas DPD PKS Kabupaten Cianjur. Ganesya Argadi, S.Pd. Menjelaskan:
"Pertama' Kami ucapkan terimakasih untuk tekan- rekan media yang sudah hadir dalam kegiatan pagi hari ini, hari ini DPD PKS Kab. Cianjur perlu mengklarifikasi beredarnya pemberitaan kemarin serta mengundang orang- orang yang hadir kemarin di wisma haji Ciloto," jelas Ganesya.
"Pada kegiatan hari itu serta pemberitaan nya ada kader simpatisan PKS mendukung pasangan calon nomor urut 2," imbuhnya.
Lebih lanjut Ganesya menegaskan; "Kegiatan kemarin di wisma haji ciloto tidak ada kaitan nya dengan PKS dan PKS tidak pernah mengadakan atau menginisiasi kegiatan tersebut," tegasnya.
"Bahkan sebenarnya peserta yang ada di acara pun tidak tahu kemana arah kegiatan tersebut, menurut mereka yang hadir ini jebakan, namun ada yang menggiring seolah- olah ini ada pelatihan dari DPW PKS Jabar kemudian mengundang orang PKS, ini berdasarkan informasi dan keterangan dari Asep Maulana dan Budi Kristanto yang hadir di acara tersebut," papar Ganesya.
Dalam konferensi pers kembali Ganesya menjelaskan duduk perkara peristiwa wisma haji:
"Selanjutnya' Asep Maulana dan rekan nya tidak tahu didalam ruangan sudah banyak orang mengenakan kaos Paslon nomor urut 2 untuk kegiatan deklarasi dukungan, menurut mereka ini diduga jebakan," urai Ganesya.
"Kami harap kontestasi politik Pemilu tahun ini semua peserta menggunakan cara yang elegant dan beretika," tandasnya.
Lanjut Ganesya; "Kalaulah ada beberapa nama misalkan masyarakat yang dulu mendukung siapa, sekarang mendukung siapa, itu hal lumrah dan wajar" ujar Ganesya.
"Baik Parpol maupun Paslon manapun mari kita bersaing secara sportif beradu program dan gagasan untuk membangun Indonesia," jelasnya.
Masih kata Ganesya' Mari kita bersama- sama memberi contoh dan mengajak masyarakat berpikir cerdas untuk memilih peserta pemilu yang layak untuk menjadi yang terpilih mewakili masyarakat di legislatif maupun di eksekutif untuk kemajuan Bangsa, sehingga kemakmuran, keadilan, kesejahteraan masyarakat.
"Kami tegaskan' sampai sa'at ini Kader, struktur simpatisan PKS masih loyal dan solid mendukung Paslon nomor urut 1, dan kami sudah konsolidasi secara terus menerus sampai detik ini," tegas Ganesya.
"Tidak ada satupun struktur dari kami beralih ke Paslon lain, sehingga kita mengajak seluruh kader, struktur dan simpatisan PKS berjuang untuk pilihan yang sudah kami tetapkan untuk Pilpres 2024 adalah paslon nomor urut 1," jelas Ganesya.
"Mudah-mudahan Cianjur di menangkan oleh paslon nomor urut 1 (Anis- Amin) dan PKS akan memperoleh kemenangan, bahkan di Jawa Barat kita canangkan 80% kemenangan kami, kami berkoordinasi dengan struktur di bawah akan konfigurasi menyampaikan PKS saat ini tetap Solid untuk memperjuangkan Paslon nomor urut 1," tandasnya.
Masih tutur Ganesya' Kemarin kami koordinasi dengan struktur sampai tingkat DPC serta ranting untuk menegaskan kembali bahwa sampai saat ini struktur dari kita tidak akan kemana-mana, PKS partai yang solid apapun keputusan dari pimpinan kita akan di jalankan semaksimal mungkin," jelas Ganesya.
"Terkait dengan pemberitaan yang sudah tayang di media nasional maupun media lokal, kami mempunyai hak jawab atas pemberitaan kemarin," paparnya.
"Adapun peristiwa kemarin, malamnya kami langsung lakukan investigasi namun belum ketemu dengan orang yang mengundangnya untuk dimintai penjelasan nya," jelas Ganesya.
Dilokasi dan waktu yang sama, Budi Kristanto, salah satu peserta yang ikut hadir dalam acara di wisma haji ciloto kepada awak media menuturkan:
"Sebelumnya' kami minta ma'af terlebih dahulu atas terjadinya kegaduhan ini yang tidak saya kira akan seperti ini, jujur yang kami tahu undangan yang mencatut nama PKS tidak ada embel-embel deklarasi, hanya ada latihan makanya saya datang ke sana," tutur Budi.
"Tetapi begitu kami datang, kami ditahan berdua, kemudian dibawa ke lobby sama panitia, kata panitia "jangan dulu naik ke atas," ujar Budi menirukan ucapan Panitia.
"Sewaktu naik ke ruangan atas posisi kami itu tidak di belakang langsung ada di depan berdua, di sini memang sudah ada tanda tanya bagi kami, tapi kita ikuti aja dulu alurnya, apakah ini ada menjelekan salah satu paslon atau pun menjelekkan salah satu partai," bebernya kepada awak media.
Kembali Budi melanjutkan penuturan nya; "Makanya kita ikuti jalannya acara, setelah beres tidak ada hal yang kita khawatirkan, acaranya berjalan 30 menit dan yang unik setiap panitia tidak ada yang memanggil nama, mereka semuanya berkomunikasi memanggil kata Bang, dan tidak memangil nama si A atau si B semua memangil Bang," jelasnya.
"Saya sendiri belum tahu sama orang-orang penggagas acara tersebut, merekapun berkomunikasi tidak menggunakan bahasa daerah, pokoknya mereka diduga orang-orang di luar jawa barat." Tutup Budi Kristanto.
(Indrayama)
0 Komentar